๐Ÿ‘ฏ Jannah Dikelilingi Oleh Hal Hal Yang

Syurga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai dan neraka dikelilingi oleh syahwat." (HR Bukhari) #1Hari1Hadith #jayasunnah #perkongsianpagi #sharingiscaring JannahEl Firdos Minggu, 22 Januari 2017 al Qur'an kepada para pengikutnya serta nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk Islam atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. rahmat, dikelilingi oleh malaikat, Allah akan mengingat mereka tentang apa yang ada di sisi mereka. Dan barang siapa memeperlambat Keinginannyamemeluk agama islam bukan karena ingin menikah, melainkan karena sejak ia kecil sampai kuliah dan sekarang ini, ia selalu dikelilingi oleh teman-teman dan sahabatnya beragama Islam. Sehingga hal itu yang secara tidak langsung nyatanya mempengaruhi dirinya untuk memeluk agama Islam. Sedangkansyurga adalah seindah-indahnya tempat yang jalan menujunya dikelilingi oleh hal-hal yang tidak mengenakkan. harus merendam keinginannya untuk bersenang-senang yang termasuk dalam larangan jika ingin meraih Ridlo Allah SWT dan Jannah-Nya. Tapi tidak semua yang menyenangkan itu maksiat, namun rata-rata memang maksiat itu Najibdikelilingi 'Yes-men' sorok kebenaran sehingga BN tumbang. Penjawat awam, polis Cawangan Khas dan pemimpin Umno yang rapat dengan Najib Razak "menyorok" maklumat mengenai rasa tidak puas hati rakyat daripada beliau sehingga menyumbang kepada kekalahan mengejut Barisan Nasional pada PRU14, menurut bekas pembantunya. Jannahdikelilingi oleh hal-hal yang. a.dibenci oleh malaikat b.disukai oleh setan oleh hawa nafsu d.sesuai dengan syahwat e.berlawanan - 237 rini7497 rini7497 22.08.2019 4 Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi : Jujur dan adil dengan dengan bercerita tentang kisah orang-orang yang jujur. 5. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh. Kegiatan Inti ( 90 Menit ) Nabimengabarkan kepada kita bahwa jannah dikelilingi oleh berbagai hal yang umumnya tidak disukai oleh manusia. Siapapun yang ingin mendapatkan Jannah mesti siap menempuh jalan yang penuh onak dan duri, jalan perjuangan yang melelahkan, pengorbanan harta, tenaga, usia dan bahkan nyawa, kendati hawa nafsu menentangnya. Terpampang pula di BacaanSurat Al Waqiah ini berisi dahsyatnya hari kiamat - Halaman 2. Surat Al Waaqiah adalah surat yang diturunkan di Mekkah. Bacaan Surat Al Waqiah ini berisi dahsyatnya hari kiamat - Halaman 2. Artinya : Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda. 18. . โ€œSesungguhnya surga itu dikepung oleh segala kemakruhan hal yang dinistakan agama sedangkan neraka dikelilingi oleh syahawat hal-hal yang menyenangkan manusiaโ€ dan dalam haditsnya yang lain โ€œingatlah bahwa surga adalah sesuatu yang sulit di raih bagai berada di tempat yang tinggi. Sedangkan neraka adalah sesuatu yang mudah bagai berada di tanah yang rendahโ€ ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุฏููŠู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽู€ู‚ูู‘ ู„ููŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูƒูŽุฑูู‡ูŽ ุงู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒููˆู’ู†ูŽ ุŒ ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงู„ู‡ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุฃู„ู‡ ูˆูŽุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ. ุฃู…ุง ุจุนุฏ ููŠุงุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡ ุฃูˆุตูŠูƒู… ูˆู†ูุณู‰ ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ูู‚ุฏ ูุงุฒ ุงู„ู…ุชู‚ูˆู†, ุงุชู‚ูˆ ุงู„ู„ู‡ ุญู‚ ุชู‚ุงุชู‡ ูˆู„ุงุชู…ูˆุชู† ุฃู„ุง ูˆุฃู†ุชู… ู…ุณู„ู…ูˆู†. ูˆู‚ุฏ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูู‰ ุงู„ู‚ุฑุฃู† ุงู„ูƒุฑูŠู… ุฃูู…ู† ุดุฑุญ ุงู„ู„ู‡ ุตุฏุฑู‡ ู„ู„ุงุณู„ุงู… ูู‡ูˆ ุนู„ู‰ ู†ูˆุฑ ู…ู† ุฑุจู‡ Maโ€™asyiral muslimin RahimakumullahAhamduillah pada hari ini kita masih diberi nikmat untuk bersama-sama menjalankan ibadah bertemu dalam shalat jumโ€™at berjamaโ€™ah. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. semoga ketaqwaan itu bisa menyelematkan kita dari api neraka dan memposisikan kita di dalam surag. Rasulullah saw pernah bersabda dalam hadits-nya yang berbunyi ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุญููู‘ูŽุชู’ ุจูุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงุฑูู‡ู ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูŽ ุญููู‘ูŽุชู’ ุจูุงู„ุดู‘ูŽู‡ูŽูˆูŽุงุชู โ€œSesungguhnya surga itu dikepung oleh segala kemakruhan hal yang dinistakan agama sedangkan neraka dikelilingi oleh syahawat hal-hal yang menyenangkan manusia."Arti kata dikepung huffat adalah terhalang. Sebagaimana sebuah perkampungan yang tekepung banjir. Karena itu, untuk sampai pada perkampungan tersebut, seseorang harus berani menerjang banjir. Demekian juga dengan surga. Mereka yang menginginkannya harus siap melawan berbagai kemakruhan. Yang dimaksud dengan kemakruhan adalah segala hal yang dianggap buruk dan dibenci oleh pula sebaliknya, posisi neraka dalam hadits di atas dikelilingi dengan berbagai kesenangan. Barang siapa yang kesehariannya selalu bersenang-senang tanpa mempedulikan aturan syariat, sungguh dia telah berada sangat dekat dengan yang disampaikan oleh Rasulullah dalam hadits ini sangatlah mudah difahami. Apalagi untuk orang dewasa. Namun, sayangnya seringkali pemahaman itu hanya berhenti sebagai pengetahuan dan tidak ditindak lanjuti sebagai amalan. Sehingga seringkali orang mengaku takut dengan api neraka serta siksa-siksa di dalamnya, tetapi masih saja bergelut dalam kesenangat syahwat yang terlarang. Begitu pula sebaliknya banyak orang yang mengaku merindukan surga, ingin segera bersanding dengan bidadari. Tetapi tidak senang dengan amal-amal saleh dan kebajikan-kebajikan anjuran kisah dari Rasulullah saw yang berhubungan erat dengan hadits ini sebagaimana dinukil dalam kitab Sirajut Thalibin karya Kiai Ihasan Jampes sebagaimana diriwayatkan imam Tirmidzi bahwa suatu ketika Rasulullah saw bercerita โ€œketika Allah swt telah menjadikan surga diperintahkanlah Jibril untuk melihatnya, sambil berkata โ€œJibril lihatlah surga dengan segala fasilitas yang Ku-persiakkan untuk penghuninyaโ€œ. Segeralah Jibril menengok surga dengan segala perlengkapannya. Kemudian kembali menghadap dan berkata โ€œdemi kemuliaan-Mu, semua orang yang pernah mendengar kata surga pasti akan memasukinyaโ€ kemudian Allah memerintahkan untuk memagari surga dengan kemakruhan. Setelah itu, Allah swt kembali mengutus Jibril untuk melihatnya โ€œsekarang kamu lihatlah surga itu kembali lengkap segala fasilitas untuk penghuninyaโ€ maka berangkatlah Jibril, kemudian ia kembali menghadap dan berkata โ€œdemi kemuliaan Dzat-Mu aku khawatir tidak ada seorangpun yang dapat memasukinya. โ€œSekarang pergilah kau ke neraka dan lihat segala macam siksaan yang ada di dalamnyaโ€ perintah Allah kemudian kepada Jibril. Ia pun berangkat dan kembali menghadap seraya berkata โ€œdemi kemuliaan-Mu ya Allah, hamba yakin tak seorangpun yang pernah mendengar cerita neraka mau memasukinyaโ€. Maka Allah segera menghiasi neraka dengan berbagai kesenangan. Dan kembali berkata pada Jibril โ€œsekarang tengoklah kembali nerakaโ€ Jibrilpun berangkat dan segera kembali melapor โ€œ Ya Allah, demi kemuliaan-Mu aku khawatir tidak ada seorang pun yang bisa selamat dari neraka-Muโ€ Maโ€™asyiral Muslimin RahimakumullahDemikianlah Allah sengaja membuat pagar untuk surga sebagai ujian bagi mereka yang menginginkannya. Dan Allah perindah neraka dengan berbagai asesoris yang terbuat kesenangan-kesenangan sebagai cobaan manusia. Karena itu pada hadits selanjutnya Rasulullah saw menggarisbawahi ุฃู„ุง ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ุญูุฒู’ู†ูŒ ุจูุฑูŽุจู’ูˆูŽุฉู ุงูŽู„ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูŽ ุณูŽู‡ู’ู„ูŒ ุจูุณูŽู‡ู’ูˆูŽุฉู โ€œBahwa surga adalah sesuatu yang sulit di raih bagai berada di tempat yang tinggi. Sedangkan neraka adalah sesuatu yang mudah bagai berada di tanah yang rendahโ€Begitulah keadaan sebenarnya. Selanjutnya terserah pribadi kita masing-masing. Apakah kita inginkan surga atau menyerahkan diri kepada Ghazali pernah menerangkan menyambung keteragan hadits di atas dalam Minhajul Abdidn. Bahwa kini pada masa al-Ghazali manusia sungguhlah amat lemah, sedangkan kehidupan semakin kompleks. Pengetahuan agama semakin menipis, adapun kesempatan ibadah semakin menyusut. Kesibukan semakin mendesak, umur semakin berkurang dan amal ibadah terasa makin berat. Bukankah hal semakin terasa pada zaman sekarang. Manusia sangat lemah, kemauan manusia semakin hari semakin pupus. Yang diinginkan hanyalah segala yang serba cepat dan instan. Tidak ada usaha serius yang ada hanyalah ketergantungan yang semakin tinggi. Ketergantungan dengan gadget, dengan alat komunikasi, dengan mesin ATM dengan segala macam peralatan tehnologi. Hal ini semakin melemahkan manusia sebagai individu. Manusia kini tidak berani menghadapi kehidupan tanpa tetek-bengek sisi lain kesibukan kegiatan manusia luar biasa padatnya. Sehingga waktu yang ada hanya habis untu mengurus segala macam urusan yang disekitar. Sehingga kesempatan beribadah semakin lenyap. Shalat lima kali saja terkadang tidak terlaksana. Kalaupun terlaksana pengetahuan tentang ibadah itu sangat minim sekali. Pelajaran tentang agama hanya di dapat di sela-sela waktu bekerja. Dalam pesantren kilat, kultum di tivi atau di sela istirahat kantor, melalui google, tanya jawab dalam media sosial. Urusan belajar agama menjadi sampingan. Tidak terasa umur sudah senja. Ketenangan jiwa masih jauh, fisik semakin lemah diajak beribadah. Bagaimanakah jika sudah demikian?Jamโ€™ah jumโ€™ah RahimakumullahMaka yang tersisa hanya satu memohon kepada Allah swt agar dianugerahi taufiq dan hidayah. Semoga Allah swt melimpahkan cahaya untuk hambanya. Sebagakimana yang difirmankannya ุฃูŽููŽู…ูŽู† ุดูŽุฑูŽุญูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽุฏู’ุฑูŽู‡ู ู„ูู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ููŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ูฐ ู†ููˆุฑู ู…ูู‘ู† ุฑูŽู‘ุจูู‘ู‡ู Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari TuhannyaArtinya, apapun yang terjadi ketika Allah swt telah menghendaki untuk memberikan hidayah-Nya kepada seorang hamba, maka tidak ada satupun masalah yang tersisa. Kemudian seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw. Bagaimanakah tanda seseorang memperoleh cahaya hidayah-Nya? Rasulullah saw menjawab ุงู„ุชู‘ูŽุฌูŽุงููŽู‰ ุนูŽู†ู’ ุฏูŽุงุฑู ุงู„ู’ุบูุฑููˆู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุฅู†ูŽุงุจูŽุฉู ุงู„ูŽู‰ ุฏูŽุงุฑู ุงู’ู„ุฎูู„ููˆู’ุฏู ูˆูŽุงู„ุงูุณู’ุชูุนู’ุฏูŽุงุฏู ู„ูู„ู…ูŽูˆู’ุชู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ู†ูุฒููˆู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชู Hamba itu yang memperoleh hidayah akan undur diri dari urusan dunia, menekuni urusan akhirat, dan mempersiapkan diri seolah ajal akan segera ada dalam diri kita tanda-tanda memperoleh hidayah-Nya? Marilah kita raba diri kita khutbah jumโ€™ah kali ini semoga bermanfaat untuk saya khususnya selaku khatib dan jamaโ€™ah pada umumnya. ู‡ุฏุงู†ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงูŠุงูƒู… ุฃุฌู…ุนูŠู†, ุฃู‚ูˆู„ ู‚ูˆู„ ู‡ุฐุง ูˆุฃุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ู„ู‰ ูˆู„ูƒู… ูˆู„ุณุงุฆุฑ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆุงู„ู…ุณู„ู…ุงุช ูุงุณุชุบูุฑูˆู‡ ุฅู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑ ุงู„ุฑุญูŠู… Khutbah II ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงูู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ู. ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุงูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุงูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠู‘ูุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนูู‰ ุงูู„ู‰ูŽ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุงูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง ูƒูุซูŠู’ุฑู‹ุงุงูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠุงูŽ ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ู…ูŽุง ุงูŽู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุชูŽู‡ููˆู’ุง ุนูŽู…ู‘ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุงูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู‘ ุงูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุงูŽู…ู’ุฑู ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ูููŠู’ู‡ู ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ูˆูŽุซูŽู€ู†ูŽู‰ ุจูู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูู‡ู ุจูู‚ูุฏู’ุณูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนุงูŽู„ูŽู‰ ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุข ุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ ูŠุข ุงูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠู‘ูุฏูู†ุงูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูŽู†ู’ุจููŠุขุฆููƒูŽ ูˆูŽุฑูุณูู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุขุฆููƒูŽุฉู ุงู’ู„ู…ูู‚ูŽุฑู‘ูŽุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงูŽุจูู‰ ุจูŽูƒู’ุฑููˆูŽุนูู…ูŽุฑูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู† ูˆูŽุนูŽู„ูู‰ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุจูŽู‚ููŠู‘ูŽุฉู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุชูŽุงุจูุนููŠ ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููŠู’ู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ุงูู„ูŽู‰ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฑูŽุญู’ู…ูŽุชููƒูŽ ูŠูŽุง ุงูŽุฑู’ุญูŽู…ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ุงูŽู„ุงูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุงูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู’ู„ุงูุณู’ู„ุงูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฐูู„ู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ุนูุจูŽุงุฏูŽูƒูŽ ุงู’ู„ู…ููˆูŽุญู‘ูุฏููŠู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฎู’ุฐูู„ู’ ู…ูŽู†ู’ ุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽ ุฏูŽู…ู‘ูุฑู’ ุงูŽุนู’ุฏูŽุงุกูŽุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ูˆูŽุงุนู’ู„ู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชููƒูŽ ุงูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุงู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ู‘ูŽุง ุงู’ู„ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู’ู„ูˆูŽุจูŽุงุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฒู‘ูŽู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู’ู„ููุชู’ู†ูŽุฉู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุญูŽู†ูŽ ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุงูู†ู’ุฏููˆู†ููŠู’ุณููŠู‘ูŽุง ุฎุขุตู‘ูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุฆูุฑู ุงู’ู„ุจูู„ู’ุฏูŽุงู†ู ุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนุขู…ู‘ูŽุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ุงูŽ ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽููู‰ ุงู’ู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุงูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุงูˆูŽุงูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู’ู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุฎูŽุงุณูุฑููŠู’ู†ูŽ. ุนูุจูŽุงุฏูŽุงู„ู„ู‡ู ! ุงูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑูู†ูŽุง ุจูุงู’ู„ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุงูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชุขุกู ุฐูู‰ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุจู‰ูŽ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู’ู„ููŽุญู’ุดุขุกู ูˆูŽุงู’ู„ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู’ู„ุจูŽุบู’ูŠ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุงุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ู‰ูŽ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุงูŽูƒู’ุจูŽุฑู’ulil Apabila mendengar lafadz jannah dalam Al-Qurโ€™an, seringkali otak kita langsung tertuju pada kenikmatan surga yang diharapkan. Padahal, lafadz tersebut memiliki derivasi yang memiliki banyak perbedaan makna. Jannah berasal dari kata janana yang berarti tertutupโ€™. Yaitu tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia. Kemudian kata tersebut berkembang sejalan dengan perkembangan konteks pemakaiannya sehingga terbentuk berbagai kata lain derivasi. Misalnya, kata janin yang diartikan dengan bayi yang masih berada di dalam kandungan ibunya. Maksudnya, bayi tersebut masih tertutup oleh perut. Kemudian, salah satu makhluk halus ciptaan Tuhan disebut jin karena hakikat dan wujud nya yang tidak dapat diketahui oleh indra manusia. Pun seseorang yang gila disebut majnun karena akalnya tertutup. Begitu juga kebun yang dipenuhi dengan tumbuh-tumbuhan dan menutupi pandangan manusia dinamai jannah. Sebagaimana dalam Muโ€™jam al-Wasith dijelaskan makna kata ini yaitu kebun ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ุญุฏูŠู‚ุฉ ุฐุงุช ุงู„ู†ุฎู„ ูˆุงู„ุดุฌุฑ ูˆโ€“ ุงู„ุจุณุชุงู† ูˆ- ุฏุงุฑุงู„ู†ุนูŠู… ููŠ ุงู„ุขุฎุฑุฉ . Jannah dalam Al-Qurโ€™an Jannah di dalam al-Qurโ€™an disebutkan baik dalam bentuk tatsniyyah ataupun jamak sebanyak 161 kali. Jannata 235, 111, 214 3142, 185 4124 572 719, 40, 49 9111 1632 1960 3626 4040 4370 476 7038 7612 7941 Jannati 282, 221, 2653133722, 27, 42, 44, 46, 5010261123, 108133520117, 121 2524 2685 2958 3655 39; 73, 74 4130 427 4614, 16 4715 5721 5920 6611 6817 6922 8810. Jannatu 222, 60 743 1791 1963 25;8, 15 2690 4372 5031 5315 5689 8113 jannatahu 1835 jannataka, jannatika 1839, 40 jannatani 3415 5546, 62 jannatayhim 3416 jannatayni 1832,33 3416 5554 jannati 8930 jannaatin, jannaatun tersebut sebanyak 69 kali, diantaranya 413, 57, 122. Relasi Derivasi Quraisy Shihab menyebutkan relasi derivasi makna jannah dengan ayat-ayat Al-Qurโ€™an dapat dimaknai dengan beberapa makna, diantaranya 1. Gelap QS Al-Anโ€™am 76 ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฌูŽู†ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ุฑูŽุฃูŽู‰ ูƒูŽูˆู’ูƒูŽุจู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุฑูŽุจู‘ููŠ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽููŽู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุฃูุญูุจู‘ู ุงู„ู’ุขููู„ููŠู†ูŽ Kata ุฌูŽู†ู‘ูŽ merupakan salah satu bentuk derivasi dari kata ุฌู†ุฉ yang memiliki arti dasar tertutup. Apabila dikaitkan dengan kata ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู maka memiliki makna tertutup, kegelapan, atau menjadi gelap. Hal ini juga dijelaskan oleh Imam Thobari tatkala menafsirkan ayat ini dengan tradisi linguistik Arab. Bahwa setiap yang lenyap atau menghilang atau tersembunyi tawara dari penglihatan manusia disebut dengan kata ู‚ุฏ ุฌู†ู‘ . 2. Surga QS An-Nisa 124 ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุงุชู ู…ูู†ู’ ุฐูŽูƒูŽุฑู ุฃูŽูˆู’ ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูุคู’ู…ูู†ูŒ ููŽุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูุธู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽ ู†ูŽู‚ููŠุฑู‹ุง Dalam ayat ini sangat jelas bahwa yang dimaksudkan adalah surga. Hal ini bisa diindaksi dengan adanya syarth dan jawab dalam kalimat tersebut. Dimana orang yang mengerjakan amal kebajikan tanpa mempertimbangkan jenis kelaminnya, selama ia beriman kepada Allah, maka ganjaran baginya adalah surga dan segala kenikmatannya. Adapun dalam beberapa kitab tafsir tetap menafsirkannya dengan kata asalnya karena telah maโ€™lum apa yang dimaksud dengan jannah di dalam ayat tersebut. 3. Janin QS An-Najm 32 ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆู†ูŽ ูƒูŽุจูŽุงุฆูุฑูŽ ุงู„ู’ุฅูุซู’ู…ู ูˆูŽุงู„ู’ููŽูˆูŽุงุญูุดูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู…ูŽู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูŽ ูˆูŽุงุณูุนู ุงู„ู’ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจููƒูู…ู’ ุฅูุฐู’ ุฃูŽู†ู’ุดูŽุฃูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽุฅูุฐู’ ุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุฃูŽุฌูู†ู‘ูŽุฉูŒ ูููŠ ุจูุทููˆู†ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชููƒูู…ู’ ููŽู„ูŽุง ุชูุฒูŽูƒู‘ููˆุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’ ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุจูู…ูŽู†ู ุงุชู‘ูŽู‚ูŽู‰ Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa kata ุฃูŽุฌูู†ู‘ูŽุฉูŒ merupakan bentuk plural dari kata ุงู„ุฌู†ูŠู†. Bermakna calon bayi atau atau anak yang masih berada dalam kandungan. Adapun dinamai janin karena memang calon bayi tersebut tersembunyi dari penglihatan manusia karena berada di dalam kandungan atau rahim. 4. Perisai QS-Mujadalah 16 ุงุชู‘ูŽุฎูŽุฐููˆุง ุฃูŽูŠู’ู…ุงู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฌูู†ู‘ูŽุฉู‹ ููŽุตูŽุฏู‘ููˆุง ุนูŽู†ู’ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ููŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐุงุจูŒ ู…ูู‡ููŠู†ูŒ Dalam menafsirkan ayat ini, Imam al-Qurthubi menyertakan perihal sejarah yang mengiringi turunnya ayat ini asbabun nuzul. Dimana konteks di masa itu sedang terjadi perang. Saat itu orang-orang munafik yang takut dan ingin menghindari perang menggunakan alasan keimanan untuk menutupi dan tidak ikut terlibat dalam peperangan. Tak sampai disitu, mereka juga menghasut dan menghalangi umat muslim lain dengan menakut-nakutinya. 5. Gila QS As-Syuโ€™ara 27, QS Al-Hijr 6 ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽูƒูู…ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูุฑู’ุณูู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ู„ูŽู…ูŽุฌู’ู†ููˆู†ูŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู†ูุฒู‘ูู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽู…ูŽุฌู’ู†ููˆู†ูŒ Ayat pertama al-Syuโ€™ara 27 merupakan perkataan Firโ€™aun yang direkam di dalam al-Qurโ€™an. Ayat tersebut menunjukkan betapa sombongnya Firโ€™aun yang menganggap rendah Nabi Musa dan mengatakannya majnun tertutup akalnya/gila. Tidak jauh berbeda dengan ayat yang pertama, ayat yang kedua merekam perkataan kafir Quraisy, yang dengan sombongnya mengatakan Nabi Muhammad gila. 6. Kebun QS Sabaโ€™ 15; 16 ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุณูŽุจูŽุฅู ูููŠ ู…ูŽุณู’ูƒูŽู†ูู‡ูู…ู’ ุขูŠูŽุฉูŒ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชูŽุงู†ู ุนูŽู†ู’ ูŠูŽู…ููŠู†ู ูˆูŽุดูู…ูŽุงู„ู ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ู’ ุฑูุฒู’ู‚ู ุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆุง ู„ูŽู‡ู ุจูŽู„ู’ุฏูŽุฉูŒ ุทูŽูŠู‘ูุจูŽุฉูŒ ูˆูŽุฑูŽุจู‘ูŒ ุบูŽูููˆุฑูŒ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชูŽุงู†ู dalam ayat ini bermakna dua buah kebun yang terbentang diantara dua gunung. Dalam konteks tersebut terdapat di Negeri Sabaโ€™. Kebun tersebut penuh dengan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Menurut Imam Qusyairi yang dikutip oleh Imam Qurthubi, lebatnya tumbuh-tumbuhan menyebabkan manusia bisa bersembunyi dibalik diantara kebun tersebut dari pandangan manusia lainnya. Jannah adalah Surga? Sebagaimana yang telah dijelaskan pada makna jannah yang berarti surga poin 2. Maka surga inilah yang menjadi harapan imbalan bagi seluruh manusia yang telah berbuat baik, baik laki-laki maupun perempuan. Gambaran surga yang terdapat dalam Al-Qurโ€™an seperti nikmatnya bersandar pada bantalan permadani, segarnya buah-buahan, sayuran, susu, madu dan sungai mengalir adalah kenikmatan yang bersifat indrawi. Padahal, selama gambaran tersebut masih terjangkau oleh indra dan akal manusia, berarti itu bukanlah hakikat surga yang sebenarnya. Karena hakikat jannah adalah sesuatu yang tertutup dari pengetahuan indra dan akal manusia. Lantas, mengapa manusia masih seringkali berdebat perihal pasangan bidadari yang akan didapatkannya? Padahal, Allah itu Maha Adil dan nikmat surga itu tidak sebatas. Tentu, kita akan mengharapkan nikmat yang lebih dari itu saat masuk surga. Dan Allah pun akan memberikan nikmat yang berlebih pula. Selama nikmat surga masih terjangkau oleh indra dan akal manusia, itu hanyalah gambaran dan permisalan belaka. Nikmat surga itu tidak akan pernah terbayangkan, sebagaimana nikmat rahmat yang meliputi orang-orang beriman. Maka harapkanlah ridho dan rahmat-Nya, bukan sekedar mengharapkan surga-Nya. Wallahuaโ€™lam. Editor Sri/Nabhan Perintah Allah swt yang terdapat dalam surah al-hujurat ayat 10 adalah.... perilaku mencari-cari kesalahan orang lain antara dua orang muslim yang bertikai berburuk sangka tidak menggunjing saudara sesama muslim dua orang muslim yang berselisihโ€‹

jannah dikelilingi oleh hal hal yang